The Core of Public Health Science is Epidemiology

The Core of Public Health Science is Epidemiology

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan determinat penyakit, serta upaya pengendalian penyakit tersebut. Ilmu epidemiologi telah berkembang sangat pesat dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga ilmu ini hampir  meliputi seluruh aspek kehidupan, bukan hanya tentang penyakit menular saja tapi aspek sosial perilaku sampai genetik dan biologi molekuler telah menjadi kajian epidemiologi.


Epidemiologi  adalah inti pada program studi ilmu kesehatan masyarakat yang akan memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk berfikir kritis, logis dan sistematik menurut kaidah ilmiah. Penguasaan desain studi yang baik memberi keterampilan khsusus bagi mahasiswa untuk selalu meneliti dan mencari fakta-fakta ilmiah yang menjadi dasar yang  kuat dalam penyusunan kebijakan untuk mengembangkan  evidence base planning.


Epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari distribusi dan determinant dari faktor yang berhubungan  kesehatan dan aplikasi  bagian  hasil studi  untuk mengendalikan masalah kesehatan.    Perspektive epidemiologi menggambarkan bahwa Epidemiologi adalah sebuah cara berfikir  tentang kesehatan sebagai human ekologi,  selain itu epidemiologi  sangat mempertimbangkan tentang konteks, heterogenity, dinamika dan inferensi. Serta lebih dari sekedar kumpulan metode tetapi bagaimana menggunakan metode tersebut.




Sejarah Perkembangan

Epidemiologi berasal dari suatu  gagasan (idea), dikemukakan 2000 tahun yang lalu oleh Hippocrates dan lainnya, bahwa faktor-faktor lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya suatu penyakit, seperti yang dikemukakannya dalam  tulisan tentang “Udara, Air, Tempat” :
Siapapun yang ingin mempelajari kedokteran dengan baik harus mempelajari hal-hal sebagai berikut . Pertama dia harus memperhatikan akibat dari tiap musim  tiap tahun dan perbedaannya. Kedua dia harus mempelajari angin panas dan dingin, yang terdapat umumnya di semua negara atau khas untuk suatu tempat tertentu. Terakhir, akibat air terhadap kesehatan tidak boleh dilupakan ……………….kemudian pikirkan keadaan tanah, apakah gersang dan tanpa air, atau rimbun dengan pohon ……………….Akhirnya perhatikan kehidupan penduduknya, apakah mereka peminum berat senang makan dan akibatnya tidak tahan lelah, senang bekerja  dan latihan , makan dengan bijak dan jarang-jarang minum.
         Para dokter di jaman dahulu tidak dapat berbuat apa-apa untuk meneliti epidemi yang terjadi, mereka umumnya lebih banyak menggunakan kesan daripada bilangan-bilangan, sehingga kemampuannya sangat terbatas. John Graunt, yang hidup di abad 17 sering dianggap sebagai penemu Vital Statistic, sebab dia adalah orang pertama yang menggunakan cara-cara nemerikal seperti yang ditulisnya di dalam Natural and Political Observation on the Bills of Mortality (1662).
        Epidemiologi modern didasarkan pada pengamatan klinik yang cermat, perhitungan yang tepat kasus-kasus yang jelas, dan adanya hubungan antara kasus dan sifat-sifat populasi dimana kasus-kasus tersebut terdapat. Hal ini dimulai di abad 19 terutama oleh jasa John Snow yang meneliti kematian karena kholera di London, dan menghubungkannya dengan sumber air minum. Dia juga membuktikan tentang jalan penyebaran penyakit kholera, 30 tahun sebelum Koch menemukan kuman vibrio penyebab  kholera.
         John Snow mengunjungi rumah-rumah orang yang meninggal karena kholera dan menanyakan perusahaan air yang mana yang menyediakan air untuk rumah tersebut. Karena perusahaan air yang berbeda menyediakan air pada rumah-rumah di jalan yang sama. Perusahaan Southwark and Vauxhall memperoleh dari bagian hilir sungai Thames dan perusahaan Lambeth mendapat air dari bagian hulu sungai Thames.
     Pada tahun 1950-an Doll,Hill dan lain-lain  meneliti hubungan antara merokok dan kanker paru. Penelitian-penelitian ini telah meluaskan lingkup epidemiologi sehingga juga meliputi penyakit-penyakit kronis. Dari penelitian-penelitian ini jelas bahwa banyak faktor yang menjadi sebab suatu penyakit. Beberapa faktor merupakan faktor esensial dalam terjadinya suatu penyakit dan faktor-faktor lainnya hanya berperan dalam meningkatkan resiko (risk).

Kegunaan

Kegunaan epidemiologi makin meluas tidak hanya mengenai penyakit tetapi mengenai masalah-masalah keshatan lainnya. Epidemiologi tidak hanya digunakan untuk keadaan-keadaan kesehatan yang bersifat populasi  tetapi juga di klinik kedokteran yang  umumnya bersifat individual atau bersifat populasi maka 
populasinya  terbatas dan berciri khusus yaitu para  penderita klinik tersebut. Epidemiologi juga banyak digunakan untuk mengevaluasi  program-program pelayanan  kesehatan. Selain perannya yang tradisional yaitu mencari dan atau  menentukan etiologi penyakit. Last dalam tahun 1987 menyatakan bahwa epidemiologi berguna dalam 9 hal, yaitu;
a. Penelitian sejarah- apakah kesehatan masyarakat membaik atau menjadi lebih buruk ?
b. Diagnosis komunitas-masalah kesehatan yang aktual dan yang potensial ?
c. Kerjanya pelayanan kesehatan-Efficacy, Effectiveness, Efficiency
d. Resiko individual dan peluang-Actuarial risks, penilaian bahaya kesehatan
e. Melengkapi gambaran klinik-penampilan penyakit yang berbeda
f. Identifikasi sindroma- “Lumping and spitting”
g. Mencari penyebab- Case  control and cohort studies20
h. Mengevaluasi simptoms dan tanda-tanda
i. Analisis keputusan klinis

Referensi


Amiruddin, Ridwan (2011). Epidemiologi Perencanaan & Pelayanan Kesehatan, Masagena Press. Makassar.

Penelusuran Data :
http://scholar.google.co.id
http://ije.oxfordjournals.org/
http://www.gapminder.org/



Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Joang Mahendra Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger